Wednesday 11 February 2015

Profile: Cliff Burton 'Metallica'



Meninggal pada usia muda dan sedang berada di puncak popularitas tentunya sangat menyedihkan. Inilah terjadi pada Cliif Lee Burton. 28 tahun lalu, Cliff Burton tertimpa kejadian naas yang merenggut nyawa dan karir cemerlangnya.

Kemarin, 10 November adalah hari ulang tahun Burton. Oleh sebab itu, kali ini Bloody Razor mengangkat profil, biografi, dan sedikit sejarah tentang sang legenda Metallica, Cliif Burton.

Cliff Burton lahir sebagai anak bungsu di Castro Valley, California, Amerika Serikat.

Musikalitas Burton memang sudah diolah dari kecil. Burton kecil mulai belajar memainkan piano. Ketertarikan Burton pada musik berawal dari ayahnya yang memperkenalkan musik klasik,

Saat beranjak remaja, Burton mulai tertarik dengan musik rock yang pada akhirnya membawa dia ke aliran heavy metal. Pada usia 13 tahun, barulah Burton mulai bermain bass. Kematian kakak Burton menjadi pemicu motivasi Burton untuk menjadi pemain bass. Keluarganya berkata bahwa waktu itu Burton pernah mengatakan bahwa ia bertekad akan menjadi bassis terbaik di dunia demi kakaknya. Sepertinya Burton memang tidak main-main dengan tekadnya tersebut. Sejak saat itu ia berlatih selama enam atau lebih jam sehari, bahkan setelah ia bergabung dengan Metallica.

Masa-masa sekolah adalah awal karir Burton dalam bermusik sebagai 'anak band'. Burton membentuk sebuah band bernama EZ-Street. Nama band diambil dari nama sebuah bar. Selain Burton, dua anggota lain dari band ini juga nantinya sukses dalam karir musik mereka. Dua anggota tersebut adalah drummer Mike Bordin (Faith No More, Ozzy Ousborne) dan "Big" Jim Martin (Faith No More, Fang, Voodoocult). 

Kolaborasi Burton dan Martin berlanjut saat mereka belajar di Chabot College yang berada di Hayward, California. Waktu itu band kedua mereka Agents of Misfortunes mengikuti ajang Hayward Area Recreation Department's Battle of the Bands. Audisi band mereka direkam dalam sebuah video. Video tersebut memperlihatkan bibit ciri khas gaya bermain Burton. Pada video tersebut juga terlihat Burton memainkan nada yang nantinya dipakai pada dua lagu Metallica "(Anasthesia) Pulling Teeth" dan intro dari "From Whom The Bell Tolls".

Sbelum bergabung dengan Metallica, Band profesional Burton adalah Trauma. Burton bergabung dengan Trauma pada tahun 1982. Bersama Trauma, Burton menghasilkan lagu "Such a Shame" yang terdapat pada kompilasi kedua Metal Massacre. Bergabungnya Borton dengan Trauma merupakan pintu gerbang menuju karir besar Burton. 

Pada saat melakukan sebuah konser di Los Angeles pada tahun 1982, Last Ulrich dan James Hetfield hadir pada acara tersebut. Dua pendiri Metallica ini kebetulan memang sedang mencari sosok pemain bass. Saat mendengar permainan Burton, Hetfield sangat kagum. Hetfield dan Ulrich langsung mencari sosok yang mereka kira adalah gitaris hebat itu. Ketika mereka tahu bahwa yang mereka dengar sebelumnya adalah permainan bass dari Burton, mereka langung meminta Burton untuk mengisi posisi bassis yang sebelumnya ditinggalkan oleh Ron McGovney. Saat diminta untuk pindah ke Los Angles (kota asal Metallica), Burton keberatan dan mengatakan bahwa ia akan bergabung jika Metallica mau pindah ke daerah teluk San Fransisco. Saking besarnya hasrat mereka untuk merekrut Burton, maka mereka pun memutuskan untuk pindah dan membangun sebuah rumah di El Cerrito.

Kill 'Em All adalah album pertama Burton sekaligus album pertama Metallica. Album Pertama Metallica awalnya dimaksudkan untuk mewarisi judul salah satu demo yang sudah mereka rilis sebelumnya (sebelum Burton bergabung), Metal Up Your Ass, tapi perusahaan rekaman tidak suka dengan judul tersebut dan mengharuskan untuk mengganti judul. Setelah mereka mendengar kabar tersebut, Burton berkata  "We should just kill 'em all, man (kita bunuh saja mereka semua)," yang akhirnya menginspirasi band tersebut dan menjadi asal-usul nama Kill 'Em All. Album itu akhirnya dirilis pada 26 Juli 1986 oleh Megaforce Records.

Album kedua Metallica, Ride The Lightning, memperlihatkan perkembangan musikalitas band tersebut. Kemahiran dan gaya bermain khas Burton juga ditonjolkan pada dua lagu yang terdapat pada album tersebut yaitu pada intro dari "From Whom The Bell Tolls" dan 'solo bass' pada "The Call Of Klutu". Kemampuan Burton menggubah lagu juga terlihat pada album ini. Terbukti dari enam dari delapan lagu pada album tersebut, Burton menjadi salah satu penciptanya.

Kualitas Ride The Lightning mengundang banyak 'major label', salah satunya adalah Elektra Records yang akhirnya menjadi pilihan Metallica pada waktu itu. Setelah bergabung dengan Elektra Records, mereka kemudian mulai menggarap album ketiga mereka, Master of Puppets. Album ini bisa dibilang adalah tonggak terbesar Metallica. Album ini merupakan album yang paling berpengaruh dalam sejarah musik metal, terutama heavy metal.

Pada album Master of Puppets, Burton sangat menonjol pada beberapa lagu. Lagu yang paling memperlihatkan kepiawaian Burton adalah lagu instrumental "Orion". Pada dasarnya, album ini adalah album Metallica yang paling disukai Burton. Lagu yang menjadi favoritnya adalah "Master of Puppets" dimana ia adalah salah satu penciptanya. Sayangnya, Master of Puppets menjadi album terakhirnya. 

Saat melakukan tur promosi Master of Puppets ke Eropa pada 27 September 1986, Bus yang ditumpangi Metallica tergelincir, Personil dan kru Metallica yang lain selamat, tapi nasib baik tidak menghampiri Burton. Burton yang saat itu sedang tidur terlempar dari jendela dan tertindih bus. Burton pun tewas di tempat.



Jasad Burton dikremasi dan abunya disebarkan di sekitar Maxwell Ranch. Pada upacara tersebut, diputarkan lagu instrumental "Orion" karyanya. Di dekat lokasi kecelakaan dibuat batu peringatan untuk Burton yang juga bertuliskan potongan lirik dari lagu Metallica yang dipersembahkan untuk Burton yang berjudul "To Lives To Die" yang berbunyi "CANNOT THE KINGDOM OF SALVATION, TAKE ME HOME."

Duka mendalam atas kematian Burton juga dirasakan oleh mantan rekannya di Metallica, Dave Mustaine. Mustaine yang waktu itu sudah mendirikan Megadeth mempunyai hubungan baik dengan Burton. Setelah mendengar kabar meninggalnya Burton, Mustaine membuat sebuah lagu yang didedikasikan kepada Burton. Lagu yang diciptakan Mustaine itu adalah "In My Darkest Hour". Lagu itu terdapat pada album ketiga band dengan aliran trash metal tersebut, So Far, So Good... So What!.

Sepeninggalnya Burton, Metallica seperti kesulitan mencari pengganti. Beberapa nama telah mencoba posisi tersebut tapi semua berujung dengan perpisahan di tengah jalan. Akhirnya pada tahun 2003, Robert Trujillo bergabung dengan Metallica dan bertahan sampai sekarang.

Nama Lahir: Clifford Lee Burton
Kelahiran: Castro Valley, California, 10 Februari, 1962
Wafat: 27September 1986
Genre: Heavy metal, trash metal, jazz, classical
Posisi dalam band: Bassis, Pencipta lagu
Instrumen yang dikuasai: Bass, piano, gitar, vokal
Label: Megaforce, Elektra Records
Tahun aktif: 1980-1986
Band terkait: Metallica, Trauma, E-Z Streets, Agents of Misfortune

Diskografi:

Studio Album (semua bersama Metallica):
- Kill 'Em All (1983)
- Ride The Lightning (1984)
Master of Puppets (1986)

Kompilasi:
-Metal Massacre Vol. II (1982, bersama Trauma)

Foto-foto Cliff Burton:






0 comments:

Post a Comment

Komentar yang kurang pantas terpaksa akan kami hapus. Jadi, berikan komentar yang cerdas dan pantas. Terima kasih. Best Regards.